Rabu, 20 April 2011

Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Diabetes mellitus secara umum dibagi menjadi :
1. Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes ini merupakan diabetes yang terjadi karena faktor rusaknya sel-sel β pankreas yang memproduksi hormon insulin. Dengan rusaknya sel-sel β pankreas maka hormon insulin tidak dapat diproduksi, akibatnya kadar glukosa darah melonjak tinggi di dalam tubuh (hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen yang tersimpan di jaringan adiposa tubuh kita. Dengan adanya glikogen, maka kita memiliki energi untuk melakukan aktivitas-akitivitas yang kita inginkan.
Rusaknya sel-sel  β pankreas ini diduga karena adanya virus-virus yang menyerang sel-sel  β pankreas pada saat perkembangan organ pankreas. Maka dari penyebab tersebut, penyakit diabetes mellitus ini sering menyerang usia anak-anak.

2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes ini merupakan diabetes yang terjadi karena faktor genetik dan yang terutama adalah obesitas. untuk faktor genetik, jelas karena adanya gen-gen tertentu yang membawa sifat yang diturunkan dari keluarga penderita diabetes sehingga tolerenasi terhadap glukosa menjadi berkurang akibatnya glukosa dalam darah menjadi tinggi. Untuk penderita diabetes karena faktor obesitas dapat dijelasin dari obesitas sentral. Obesitas terbagi menjadi obesitas perifer dan obesitas sentral.
a. Obesitas perifer merupakan keadaan penimbunan lemak yang melebihi nilai normal di daerah gluteo-femoral
b. Obesitas sentral merupakan keadaan penimbunan lemak yang melebihi nilai normal di daerah abdomen. Obesitas sentral memegang peranan terbesar dibanding obesitas perifer di dalam peningkatan risiko penyakit diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan pada obesitas sentral, adipositnya lebih resisten terhadap efek insulin dibanding adiposit di daerah lain, sehingga hal ini akan menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan suatu keadaan di mana sensitivitas insulin menurun akibat adanya oksidasi asam lemak bebas yang menginduksi keluarnya adipositokin yang salah satunya merupakan TNF-α yang menyebabkan resistensi insulin. TNF-α ini bekerja seperti suatu lapisan yang menyelimuti reseptor insulin, sehingga karena adanya suatu barrier yang menyelimuti reseptor insulin, maka sensitivitasnya menjadi menurun.
Penyakit diabetes mellitus tipe dua ini biasanya nenyerang orang dewasa mulai usia produktif (30-50 tahun). Sehingga faktor pola hidup dan pola makan perlu diperhatikan supaya terhindar dari penyalit diabetes melltus tipe dua.

3. Diabetes mellitus Gestasional
Diabetes ini merupakan diabetes yang terjadi pada masa kehamilan. Pada masa kehamilan, plasenta akan menghasilkan hormon yang akan berkompetisi dengan insulin untuk berikatan dengan reseptor insulin. Akibat karena tidak terikatnya insulin dengan reseptor insulin, maka kadar glukosa darah menjadi meningkat.

4. Diabetes Mellitus Tipe Lain 
a. Defek genetik fungsi sel β : 
kromosom 12, HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3),
kromosom 7, glukokinase (dahulu disebut MODY 2)
kromosom 20, HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)
DNA mitokondria
b.  Defek genetik kerja insulin 
c.  Penyakit eksokrin pankreas:
• Pankreatitis
• Trauma/Pankreatektomi
• Neoplasma
• Cistic Fibrosis
• Hemokromatosis
• Pankreatopati fibro kalkulus
d. Endokrinopati:
1. Akromegali
2. Sindroma Cushing
3. Feokromositoma
4. Hipertiroidism
e. Diabetes karena obat/zat kimia: Glukokortikoid, hormon tiroid, asam nikotinat, pentamidin, vacor, tiazid, dilantin, interferon f. Diabetes karena infeksi
g. Diabetes Imunologi (jarang) 
h.  Sidroma genetik lain: Sindroma Down, Klinefelter, Turner, Huntington, Chorea, Prader Willi

5. Pra-diabetes:
a. IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)
b. IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi Glukosa Terganggu)

Kadar glukosa darah menurut ADA, AACE, dan CDA :

ADA
(mg/dl)
AACE
(mg/dl)
CDA
(mmol/L)
Fasting Glucose
70-130
< 110
4 – 7
(4 - 6 if safe is no longer a general guideline)
2 hr after eating
< 180 as peak blood sugar after eating regardless of time
< 140
5 – 10
(5-8 if unable to achieve A1c < 7% and not at risk for hypoglycemia)
A1c
(glycosylated hemoglobin)
< 7%
(< 6% if safe)
< 6.5%
(< 0.065)
<7% (< 0.070)
(<6.5% if need to lower risk nephropathy and weighed against risk for hypoglycemia)
ADA = American Diabetes Association
AACE = American Assoc. Clinical Endocrinologists
CDA = Canadian Diabetes Association
Daftar Pustaka :
Anonim, 2005, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Melitus, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI
Robbins and Cotran, 2004, Pathologic Basic of Disease eight edition, 438-444: 1130-1148, Saunders Elsevier, Philadelphia
Nurtanio, N., Wangko, S., 2007, Resistensi insulin pada Obesitas sentral, http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/33078996.pdf

1 komentar:

  1. Teman-teman, semoga yang saya poskan ini dapat membantu pemahaman
    klo ad yg krg jelas, mgkn tmn2 bisa poskan komentar di bwh ini, saya akan mencoba untuk membantu teman2
    terima kasih karena telah mengunjungi blog saya

    BalasHapus